Sekarang waktunya pengumuman hasil seleksi CPNS. Entah kenapa, teman saya bercerita, waktu malam pengumuman yang bertepatan dengan malam tanggal 31 Desember, dia merasakan suatu bayangan yang begitu jelas. Bayangan kebimbangan jikalau dia diterima sebagai CPNS. Kenapa bimbang? Karena dia tidak ada motivasi untuk pingin diterima, dia merasa masih ada tanggun jawab job yang belum selesai ditempatnya bekerja. Dia tidak bisa meninggalkan suatu tanggung jawab yang telah diberikan. Dia ingin menjadi orang yang dapat dipercaya orang lain.

Dan pada keesokan harinya, karena waktu malamnya sering begadang lembur kerja, dia masih melanjutkan tidurnya setelah sholat subuh di kantornya. Ditambah lagi mimpinya yang membayangi semalaman. Dia dikejutkan dengan sebuah panggilan telepon dari sebuah nomor yang tidak asing lagi.

kring…..kring…. kira-kira begitulah bunyinya jika tulis. Dia seketika terbangun, dengan mata yang masih sayup-sayup dia mengankat telepon dan menyapa penelpon. Dan betul pula apa yang telah membayangi sejak malam. Kabar yang disampaikan temannya itu adalah pengumuman hasil kalau dia diterima sebagai CPNS, tak tanggung-tanggung dia para urutan pertama dari peserta yang lolos. Itu artinya dia mendapat nilai paling tinggi pada selesai itu untuk wilayah yang diikutinya. Seketika itu dia menjadi galau, hatinya risau, bingung bercampur aduk. Dalam hatinya, kenapa dia diterima? kenapa tidak ditolak saja?

Tidak cuma pikirannya yang kacau dan bingung, badannya menjadi panas sampai sore hari. Pada malam hari itu, kebetulan teman-teman sekantornya jalan-jalan bareng ke biasa banyak orang ngumpul. Sepanjang jalan, mungkin hanya dia yang merasakan gelisah sementara yang lain merasakan suka cita.

Waktu terus berlalu, selama itu pula dia bertanya kesana kemari, apa yang dia harus lakukan? Mana yang harus dia pilih? Satu karena idealisme dan satunya karena masa depan bagi sebagian besar orang. Tidak lupa lupa dia minta pertimbangan keluarganya dengan beserta pertimbangan. Sampai akhirnya, hari yang ditentukan, untuk semua peserta seleksi yang dinyatakan lolos wajib hadir untuk pendataan. Dia mengambil keputusan untuk tidak mengambil posisi CPNS dengan segala pertimbangan dan resikonya. Sampai sekitar jam 08.00 yang menjadi waktu akhir bagi presensi peserta. Seperti biasa, dia masih tidur sehabis lembur kerja. Kembali sebuah telepon yang kali ini asing baginya masuk. kring….kring…., dengan cekatat dia mengangkat panggilan telepon tersebut.

Ya, hallo… perbincangan berlangsung singkat. Penelepon, hanya meminta konfirmasi saya, apakah dia tidak datang ke BKD untuk mengurus kelengkapan data? Jika tidak hadir, maka dia dinyatakan gugur. Dengan berat dan pilihan berat, dia mengatakan bahwa dia tidak mengambil posisi tersebut karena masih memiliki tanggung jawab yang harus dia selesaikan ditempatnya bekerja. Ah… selesai sudah pergulatan batin ini. Lega dan tidak ada kekacauan yang berkecamun dihatinya.

Dan kebetulan, pada periode tersebut, bagi CPNS yang mengundurkan diri tidak mendapatkan denda 10 jt seperti tahun sesudahnya.

Suatu pilihan yang harus ditentukan dan tentunya berat, karena sama-sama memiliki konsekuensi yang berat pula. Dia telah berhasil menentukan pilihan yang dia sendiri tidak tahu, yang mana yang paling baik bagi dirinya.

Sekian…

Tulisan terkait:

Melamar Kerja (2)…